Selasa, 19 Agustus 2014

Sejak 2006 Indonesia Garap Jersey di Piala Dunia

Jakarta -Dalam pertandingan sepakbola, satu tim akan menggunakan kostum yang seragam untuk membedakan dengan tim lawan. Kostum tidak hanya sekedar membedakan antara kawan dengan lawan, tetapi menonjolkan identitas sebuah tim.

Kostum suatu tim nasional biasanya menggambarkan bendera negara. Timnas Spanyol, misalnya, akrab dengan warna merah marun-kuning-hitam seperti benderanya. Demikian pula timnas Perancis yang menggunakan biru-putih-merah layaknya sang Tricolore.

Zaman sekarang, kostum (atau biasa disebut jersey) pesepakbola bukan sekedar pakaian. Di dalamnya terkandung teknologi rumit yang membuat pemakainya tetap nyaman di tengah panasnya pertandingan.

Misalnya teknologi Climacool yang dirilis Adidas. Jersey dengan teknologi Climacool menggunakan bahan serat poliester yang lebih lembut dari kapas dan menahan panas lebih baik dibandingkan bahan-bahan lain. Teknologi ini dapat membuat suhu kulit lebih sejuk dan melindungi dari sinar ultraviolet.

Kemudian ada Nike yang punya teknologi Dri-FIT, yang menggunakan bahan poliester serat mikro. Penggunaan Dri-FIT membuat tubuh tetap kering ketika keringat menguap. Ini akan membuat tubuh penggunanya lebih nyaman.

Ternyata Indonesia mampu membuat jersey dengan teknologi rumit seperti itu. Tidak terkecuali jersey yang digunakan pemain di Piala Dunia.

“Sudah lama itu, hampir berapa periode Piala Dunia ini hampir 4 tahun sekali. Sejak di Jerman 2006 itu pun sudah memasok, terutama sejak Adidas dan Nike memiliki kantor di Indonesia,” kata Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/02/26/160628/2509234/4/sejak-2006-indonesia-garap-jersey-di-piala-dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar