Jakarta -Sejak 2012 lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan
memperkenalkan mobil listrik karya anak bangsa. Salah satunya adalah
karya Dasep Ahmadi yang pabriknya di Depok. Tapi sampai sekarang, mobil
listrik buatan anak bangsa ini tidak berkembang.
Dasep
menjelaskan, meski dirinya telah menciptakan berbagai purwarupa atau
prototype mobil listrik, namun proses menunju produksi masih terhambat.
Pasalnya, izin dan landasan hukum untuk industrialisasi mobil listrik
masih belum turun, karena pemerintah dinilai tidak serius.
"Kita
nggak dianggap. Harapannya pemerintah lebih serius terhadap keberpihakan
industri mobil listrik sehingga potensi anak bangsa bisa dimunculkan,"
kata Dasep kepada detikFinance, Senin (14/4/2014).
Misal
untuk memperoleh sertifikasi, saat purwarupa mobil listrik akan
menjalani uji kelayakan di Kementerian Perhubungan, perlakuan dan proses
perizinan uji kelayakan terhadap mobil listrik disamakan dengan mobil
biasa. Padahal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberi
arahan untuk mendukung proyek mobil listrik nasional.
"Kemenhub
untuk uji kelayakan belum keluar. Mereka nggak jemput bola. Mereka tidak
ada penanganan khusus. Kita diperlakukan sama dengan mobil biasa. Itu
yang bikin saya kecewa," sebutnya.
Tidak hanya izin, tetapi
regulasi perpajakan mobil listrik juga tak kunjung terbit. Padahal mobil
listrik merupakan produk karya dalam negeri.
"Dari membantu regulasi perpajakan juga belum keluar," sebutnya.
Bahkan,
jika nasib mobil listrik tidak menuai titik terang karena minimnya
perhatian pemerintah, maka Dasep berencana menjual ide atau berencana
mengembangkan mobil listriknya di luar negeri.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/04/14/145343/2554586/1036/pencipta-mobil-listrik-made-in-depok-kita-tidak-dianggap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar