Jakarta -Pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
mengakui bisnis penyiaran Liga Indonesia atau Indonesia Super League
(ISL) sangat besar. Potensi itu tidak hanya dari hak siar saja, tetapi
perputaran uang di industri sepakbola Indonesia secara keseluruhan.
"Liga
Indonesia kami belum melihat secara detil berapa total (perputaran
uangnya). Tetapi saya rasa (perputaran uang) sangat besar," ungkap Juru
Bicara KPPU Mohammad Reza saat ditemui detikFinance di Kantor KPPU Pusat Juanda, Jakarta, Selasa (18/03/2014).
Perputaran
uang yang dimaksud adalah segala aspek bisnis yang ada di dalam Liga
Indonesia itu sendiri seperti transfer pemain, iklan hingga penjualan
marchandise klub dan lainnya.
"Karena kita bicara iklan, transfer
pemain, pengelolaan pemain, tiket penonton, siaran dan marchandise itu
sangat besar. Tetapi secara umum bayangannya adalah demikian," imbuhnya.
Ia
belum bisa menyebutkan berapa besaran perputaran uang yang dimaksud.
KPPU masih menunggu investigasi yang dilakukan investigator terkait
penyelidikan kasus dugaan monopoli hak siar ISL.
"Tetapi
kalau dilihat secara bisnis misalnya berapa besar iklan di sana, dan
harga pemain di sana. Saya sendiri belum bisa menghitung berapa karena
belum ada kajian di industri sepak bola Indonesia," jelasnya.
Reza
menuturkan, hak siar ISL selama ini dipegang oleh BV Sport. Perusahaan
ini berwenang memproduksi 250 siaran langsung pertandingan ISL. BV Sport
kemudian membagikan hak siar terrestrial ke MNC dan VIVA. MNC kebagian
70 pertandingan, lalu VIVA 30 pertandingan. Adapun sisanya dijual ke
stasiun televisi berbayar, K-Vision.
Menurut Reza, di dalam
aturan itu hak eksklusif siaran boleh didapat, asalkan caranya baik dan
benar. Misalnya melalui tender yang adil dan transparan.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/03/18/140153/2529187/4/kppu-sebut-perputaran-uang-industri-sepakbola-indonesia-sangat-besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar