Jakarta -Demam Piala Dunia tahun ini tidak berimbas
positif pada penjualan seragam sepak bola atau jersey peserta Piala
Dunia 2014 di Pasar Tanah Bang. Penjualan Jersey di pasar grosir pakaian
terbesar di Indonesia ini turun drastis bila dibandingkan dengan musim
Piala Dunia 2010 lalu. Apakah ekonomi lesu?
"Wah sepi, jauh kalau
dibandingkan dengan musim kemarin. Sekarang tidak terlalu ramai," ujar
Bayu seorang pedagang pakaian olahraga di Blok A Pasar Tanah Abang,
Jakarta, kepada detikFinance, Kamis (3/7/2014).
Bayu
menggambarkan, pada musim Piala Dunia 2010, peminat jersey ini bahkan
sampai mengantre di tokonya, namun kini justru sebaliknya. "Musim lalu
itu yang mau beli sampai ngantre-ngantre. Sekarang bisa lihat sendiri tidak ramai," keluhnya.
Kondisi
ini sontak membuat penjualan jersey sepakbola menjadi turun signifikan
bila dibandingkan dengan musim sebelumnya. "Kalau yang kemarin kita
siapkan 200 potong pasti habis. Sekarang boro-boro 20 potong, 50 saja
tidak sampai," keluh Bayu.
Ia mengaku ada potensi penurunan omzet
hingga Rp 12.750.000 dari semula Rp 17.000.000 per hari menjadi kurang
dari Rp 4.250.000 per hari.
"Untuk jersey kita jual semua sekitar Rp 85.000," jelasnya.
Bayu
memperkirakan, penurunan penjualan ini turut dipengaruhi oleh banyak
faktor dari mulai momentumnya yang berbarengan dengan pelaksanaan
pemilihan umum Presiden hingga tahun ajaran baru anak-anak sekolah.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/04/075932/2627491/4/ada-piala-dunia-2014-penjualan-jersey-sepakbola-di-tanah-abang-anjlok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar