Jakarta -Untuk mengefisiensikan anggaran negara dari
'kebocoran-kebocoran', Tim Transisi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla
(JK) menduga adanya pembengkakan dalam anggaran pengadaan dan jasa
pemerintah.
Anggota Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto
mengatakan, praktik-praktik kolusi menjadi biang kerok pembengkakan
anggaran pengadaan barang dan jasa tersebut.
"Yang kami duga
pembengkakan yang signifikan itu yang terakhir ada praktik-praktik
kolusi dalam proses pengadaan barang jasa yang tidak sesuai dengan
mekanisme yang normal. Mungkin saja ada pengadaan barang jasa yang tidak
dibutuhkan, tapi dipaksa-paksakan sesuai dengan kepentingan kelompok
tertentu, atau dengan proses yang tidak efisien," tutur Andi di rumah
Tim Transisi, Menteng, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Karena itu,
untuk ke depan, bila Jokowi menjadi presiden baru setelah keputusan
Mahkamah Konstitusi (MK), seluruh anggaran Kementerian dan Lembaga akan
dibuat lebih efisien.
Selain itu, Jokowi juga berencana memangkas
anggaran mobil dan perjalanan dinas. Ini semua dilakukan agar anggaran
negara makin efisien.
"Mulai dari yang sederhana, seperti barang
kayak ATK (Alat Tulis Kantor), perjalanan dinas sampai mobil dinas,
apakah harus ada pembelian atau leasing, atau yang dicoba di Jakarta
diberi saja tunjangan transportasi, jadi tidak ada beban-beban
perawatan," ujar Andi.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/08/20/121232/2667296/4/tim-transisi-cium-kolusi-pengadaan-barang-dan-jasa-pemerintah?f9911013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar