Jakarta -Produk sawit Indonesia beserta turunannya
seringkali mendapatkan serangan kampanye hitam oleh Uni Eropa. Kondisi
ini seringkali dihadapi karena Indonesia merupakan produsen sawit
terbesar dunia.
"Kita itu penghasil CPO (Crude Palm Oil) dengan
27 juta ton dan terbesar di dunia, dan mendapatkan serangan sana sini.
Di Eropa kita dituduh sawit adalah bagian produk yang tidak suistanable,
bakar hutan, dan penyumbang emisi gas karbon 26%. Saya lihat ini hanya
sebuah masalah kompetisi," kata Lutfi saat membuka pameran Agrinex 2014
di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (27/03/2014).
Menurut Lutfi, bila dibandingkan dengan produk serupa yang dihasilkan Uni Eropa, produk CPO Indonesia jauh lebih unggul.
"Kalau
diadu oleh reepseed itu kayak bermain bola. Reepseed 2 lawan 5. Biarpun
kiper mereka kelas dunia dengan pemain kelas dunia seperti Christian
Vieri tentu kita dengan pemain PSSI yang menang. Hal yang sama juga
dengan kedelai dengan perbandingan 1:8 kedelai, 1:11 sun flower (bunga
matahari)," tuturnya.
Lutfi menegaskan, Indonesia tidak perlu
takut dengan adanya serangan hitam Eropa atas sawit Indonesia. Ia
berkeyakinan Indonesia akan menjadi raja produk CPO di dunia.
"Jagung
juga tidak bisa menang lawan sawit Indonesia. Kita setiap seminggu
sekali berhadapan pengusaha sawit Indonesia dan kita tidak bisa
dikalahkan. Kita akan menjadi pemenang di dunia untuk biodiesel dan
minyak goreng. Janji," tegas Lutfi.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/03/28/114851/2539512/1036/ri-produsen-sawit-terbesar-dunia-dan-dapat-serangan-sana-sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar