Rabu, 20 Agustus 2014

Bukan Ajarkan Seks Bebas, Pendidikan Kespro Lindungi Masa Depan Anak

Jakarta, Pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) sejatinya penting dilakukan, baik oleh orang tua di rumah maupun oleh guru di sekolah. Akan tetapi hambatan justru muncul dari sebagian mereka.

Tidak sedikit orang tua atau guru yang berpendapat bahwa memberikan pendidikan kesehatan reproduksi hanya akan membuat anak selangkah lebih dekat kepada perilaku seks bebas. Padahal tidak seperti itu.

Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Julianto Witjaksono mengatakan bahwa tidak benar pendidikan kespro adalah bentuk mengenalkan seks bebas kepada anak. Pendidikan kespro menurutnya penting untuk melindungi masa depan anak.

"(Pendidikan kespro) penting ya. Bukan berarti mengajarkan seks bebas atau seks aman. Malah untuk melindungi masa depan anak dari ancaman perilaku seks menyimpang, kehamilan di luar nikah, HIV-AIDS, perilaku seks berisiko dan lain lain," tutur Julianto di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus Universitas Indonesia, Depok, beberapa waktu lalu dan ditulis Senin (11/8/2014).


Hanya saja memang Julianto pun mengakui bahwa pendidikan kesehatan reproduksi masih menjadi isu sensitif bagi sebagian kalangan. Ada yang menganggap tabu, enggan dan malu membicarakan organ genital, bahkan ada juga yang menganggap anak belum perlu mengetahui soal itu.

Solusinya adalah guru dan orang tua harus bahu membahu membuat kemasan pendidikan kespro yang baik, benar dan tepat untuk anak.

"Kemasannya menurut saya yang harus diperhatikan ketika memberikan pendidikan kespro agar tidak disalahartikan. Ya modulnya, gambarnya, bukunya, kata-katanya, gesturenya, semuanya," sambungnya lagi.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dr Sulistyo, MPd mengatakan bahwa meski perlu, pendidikan kespro kepada siswa harus diberikan sesuai porsi umur dan tingkatan pendidikannya.

"Ya untuk anak SD diberitahukan bahwa penis itu alat kelamin pria, vagina wanita. SMP diberi pengetahuan soal menstruasi dan kehamilan. SMA diberi bekal soal pacaran sehat, serta risiko HIV-AIDS jika seks di luar nikah," paparnya.

Sumber : http://health.detik.com/read/2014/08/11/122809/2658552/1301/bukan-ajarkan-seks-bebas-pendidikan-kespro-lindungi-masa-depan-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar