Papua - Pulau Mansinam di Manokwari, Papua Barat
menjadi tempat bersejarah bagi rakyat Papua. Sebab, di pulau inilah
pertama kalinya ajaran Injil disebarkan oleh dua pendeta asal jerman,
Carl William dan Goltlob Geisller (Ottow dan Geisller).
Dikutip
dari berbagai sumber, sebelum tiba di Pulau Mansinam, Ottow dan Geisller
lebih dulu masuk ke Indonesia melalui Jakarta yang saat itu disebut
Batavia pada 7 Oktober 1852. Kemudian pada 30 mei 1854, mereka tiba di
Ternate untuk belajar dan memperdalam bahasa melayu serta belajar
mengkaji berbagai informasi tentang Papua.
Mereka kemudian
menerima surat jalan dari Sultan Tidore yang merupakan salah satu
kerajaan Islam di nusantara. Sultan memberikan surat Izin bagi mereka
bahkan memerintahkan kepada para kepala suku untuk melindungi dan
menolong mereka jika mereka kekurangan makanan.
Pada tanggal 12
Januari 1855 bertolaklah mereka dari Dermaga Ternate, menumpang Kapal
menuju Pulau tujuan mereka Mansinam. Setelah melewati perjalanan laut
selamat 25 hari, pada 5 Februari 1855 kapal mereka membuang sauhnya
untuk berlabuh di teluk Doreri.
Peristiwa tersebut menjadi
sebuah nilai toleransi antara umat muslim dan kristiani saat itu.
Sehingga Pulau Mansinam menjadi simbol harmoni dan toleransi umat
beragama yang sudah dibangun sejak dulu.
"Toleransi beragama yang
bisa dijadikan contoh bagi masyarakat baik nasional ataupun
internasional, juga sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda baik di
Tanah Papua maupun di Indonesia. bahwa toleransi sudah dibangun di
Tanah Papua sejak lama oleh saudara saudara muslim dan kristiani," tutur
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix
Wanggai saat berbincang dengan detikcom di Pulau Mansinam, Sabtu
(23/8/2014).
Di tanah pertama mereka injakkan kaki di Pulah
Mansinam, dibangunlah sebuah prasasti sebagai simbol kedatangan mereka.
Di lokasi ini terdapat sebuah Prasasti Salib besar setinggi kurang lebih
6 meter.
Dibelakangnya terdapat relief gambar-gambar yang
menceritakan soal kedatangan mereka yang disambut oleh warga setempat.
Ada juga empat patung perunggu keduanya yang masing-masing menghadap ke
laut dan ke arah Salib.
Di bagian bawah kaki prasasti, terdapat
tulisan tangan mereka yang tertulis 'Soli deo Gloria. De Eerste
Zendelingen van Nederlandsch Nieuw Guinee C.W. Ottow En J.G. Geissler
Zyn Hier Geland op 5 Februari 1855'. Di sisi lainnya, ada terjemahan
dalam bahasa lokal. Artinya, kurang lebih, Zending pertama untuk Papua
Ottow-Geissler tiba di sini 5 Februari 1855.
Sumber : http://news.detik.com/read/2014/08/24/061850/2670795/10/pulau-mansinam-menjadi-simbol-harmoni-islam-dan-kristen-di-papua?n991104466
Tidak ada komentar:
Posting Komentar