Jakarta, Remaja, khususnya yang tinggal di daerah
perkotaan, saat ini seakan sudah bergantung pada makanan instan.
Konsumsi makanan jenis ini bahkan sudah biasa dijadikan menu makanan
setiap hari. Waspada, kebiasaan ini bisa memberikan dampak buruk di
kemudian hari.
"Dalam sebungkus makanan instan, mi instan
misalnya, terdapat sekitar 1.200-1.500 mg natrium, sementara yang
dibutuhkan 500 mg sehari. Natrium kan fungsinya mengatur keseimbangan
cairan, kalau berlebihan prosesnya jadi mengganggu kerja ginjal," terang
Rita Ramayulis, DCN, MKes, pakar nutrisi, saat ditemui detikHealth dan ditulis pada Jumat (16/5/2014).
Selanjutnya
fungsi ginjal akan menurun, pembuluh darah juga jadi tak elastis dan
kaku. "Nanti lama-lama bisa menimbulkan risiko hipertensi, serangan
jantung, stroke dan berujung pada kematian," lanjutnya.
Rita
menyayangkan tren hidup masa kini para remaja yang sudah tak sehat.
Menurutnya kebiasaan mengonsumsi jajanan berupa junk food dan makanan
instan, ditambah dengan soft drink, bisa membuat mereka lebih cepat
mengalami penyakit degeneratif, seperti hipertensi, penyakit jantung,
kanker dan diabetes.
Makanan instan seperti kornet dan sosis
mengandung lemak tinggi, terutama lemak jenuh dan lemak rantai panjang.
Keduanya menurut Rita relatif sulit dicerna, sehingga juga akan
memberatkan kerja organ-organ pencernaan. Soft drink mengandung fosfat
yang bisa menimbulkan risiko osteoporosis.
"Kalau sejak SMA sudah
terbiasa makan makanan seperti ini tiap hari, nanti bisa-bisa usia 35
tahun saja sudah kena penyakit. Makanan instan begini kan lemak jenuhnya
tinggi, gula dan garamnya juga tinggi, tapi rendah serat," papar dosen
jurusan Gizi di Politeknik Kesehatan Jakarta II tersebut.
Sumber : http://health.detik.com/read/2014/05/16/090232/2583509/763/saat-remaja-hobi-makan-makanan-instan-waspada-kena-penyakit-di-usia-35-tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar