Jakarta -Dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS), selalu ada Tes Kompetensi Dasar (TKD). Ujian ini berisi
wawasan kebangsaan, intelegensi, dan karakteristik pribadi.
Apakah tes ini memang dibutuhkan?
"Itu penting karena kita akan menjadi Aparatur Sipil Negara. Bagi
aparatur negara, wawasan kebangsaan menjadi penting," tegas Tasdik
Kinanto, Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) dalam acara 'Launching Simulasi CAT
Online Seleksi CPNS' di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu
(20/8/2014).
Menurut Tasdik, seorang abdi negara harus mengetahui
filosofi dasar kenegaraan. Ini merupakan dasar untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Bagaimana seorang aparatur
negara bisa bekerja dengan baik kalau tidak mengetahui filosofi
negaranya sendiri? Kalau tidak tahu filosofinya, bagaimana dia bisa
melayani masyarakat dengan baik?" tutur Tasdik.
Selain wawasan
kebangsaan, lanjut Tasdik, perlu juga untuk mengukur intelegensia aparat
negara. "Intelektual juga penting. Jangan bodoh, masak mau jadi pengatur negara tapi bodoh," ujarnya.
Karakteristik
dan integritas, tambah Tasdik, juga tak kalah penting. "Orang pintar
banyak. Tetapi mencari integritas yang susah," ucapnya.
TKD,
demikian Tasdik, merangkum seluruh kebutuhan tersebut. "Kita memang
mencari putra-putri terbaik. Kita nggak ingin dapat yang pintar tapi
nggak punya integritas, atau dapat yang integritas tinggi tapi bodoh.
Jadi harus seimbang semua," paparnya.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/08/20/100955/2667128/4/tak-mau-pns-bodoh-tes-ini-selalu-ada-di-seleksi-cpns
Tidak ada komentar:
Posting Komentar